Rabu, 05 Januari 2011

SEJARAH SINGKAT BOLAANG MONGONDOW & ADAT ISTIADAT YANG ADA DI DALAMNYA...! ! !


SEJARAH SINGKAT BOLAANG MONGONDOW
   Penduduk asli Bolaang Mongondow berasal dari keturunan Gumalangit dan Tendeduata serta
Tumotoibokol dan Tumotoibokat, awalnya mereka tinggal di gunung Komasaan (Bintauna). Kemudian
menyebar ke timur di tudu in Lombagin, Buntalo, Pondoli', Ginolantungan sampai ke pedalaman tudu
in Passi, tudu in Lolayan, tudu in Sia', tudu in Bumbungon, Mahag, Siniow dan lain-lain. Peristiwa
perpindahan ini terjadi sekitar abad 8 dan 9.
Nama Bolaang berasal dari kata "bolango" atau "balangon" yang berarti laut. Bolaang atau
golaang dapat pula berarti menjadi terang atau terbuka dan tidak gelap, sedangkan Mongondow dari
kata ‘momondow’ yang berarti berseru tanda kemenangan.
Desa Bolaang terletak di tepi pantai utara yang pada abad 17 sampai akhir abad 19 menjadi
tempat kedudukan istana raja, sedangkan desa Mongondow terletak sekitar 2 km selatan Kotamobagu.
Daerah pedalaman sering disebut dengan ‘rata Mongondow’. Dengan bersatunya seluruh
kelompok masyarakat yang tersebar, baik yang yang berdiam di pesisir pantai maupun yang berada di
pedalaman Mongondow di bawah pemerintahan Raja Tadohe, maka daerah ini dinamakan Bolaang
Mongondow.
Setiap kelompok keluarga dari satu keturunan dipimpin oleh seorang Bogani (laki-laki atau
perempuan) yang dipilih dari anggota kelompok dengan persyaratan : memiliki kemampuan fisik
(kuat), berani, bijaksana, cerdas, serta mempunyai tanggung jawab terhadap kesejahteraan kelompok
dan keselamatan dari gangguan musuh.
Mokodoludut adalah punu’ Molantud yang diangkat berdasarkan kesepakatan seluruh bogani.
Mokodoludut tercatat sebagai raja (datu yang pertama). Sejak Tompunu’on pertama sampai ketujuh,
keadaan masyarakat semakin maju dengan adanya pengaruh luar (bangsa asing). Perubahan total
mulai terlihat sejak Tadohe menjadi Tompunu’on, akibat pengaruh pedagang Belanda dirubah istilah
Tompunu’on menjadi Datu (Raja).
Tadohe dikenal seorang Datu yang cakap, sistem bercocok tanam diatur dengan mulai
dikenalnya padi, jagung dan kelapa yang dibawa bangsa Spanyol pada masa pemerintahan Mokoagow
(ayah Tadohe). Tadohe melakukan penggolongan dalam masyarakat, yaitu pemerintahan
(Kinalang) dan rakyat (Paloko’). Paloko’ harus patuh dan menunjang tugas Kinalang, sedangkan
Kinalang mengangkat tingkat penghidupan Paloko’ melalui pembangunan disegala bidang, sedangkan
kepala desa dipilih oleh rakyat.
Tadohe berhasil mempersatukan seluruh rakyat yang hidup berkelompok dengan boganinya
masing-masing, dan dibentuk sistem pemerintahan baru. Seluruh kelompok keluarga dari Bolaang,
Mongondow (Passi dan Lolayan), Kotabunan, Dumoga, disatukan menjadi Bolaang Mongondow. Di
masa ini mulai dikenal mata uang real, doit, sebagai alat perdagangan.
Pada zaman pemerintahan raja Corenelius Manoppo, raja ke-16 (1832), agama Islam masuk
daerah Bolaang Mongondow melalui Gorontalo yang dibawa oleh Syarif Aloewi yang kawin dengan
putri raja tahun 1866. Karena keluarga raja memeluk agama Islam, maka agama itu dianggap sebagai
agama raja, sehingga sebagian besar penduduk memeluk agama Islam dan turut mempengaruhi
perkembangan kebudayaan dalam beberapa segi kehidupan masyarakat. Sekitar tahun 1867 seluruh
penduduk Bolaang Mongondow sudah menjadi satu dalam bahasa, adat dan kebiasaan yang sama
(menurut N.P Wilken dan J.A.Schwarz).
Pada tanggal 1 Januari 1901, Belanda dibawa pimpinan Controleur Anton Cornelius Veenhuizen
bersama pasukannya secara paksa bahkan kekerasan berusaha masuk Bolaang Mongondow
melalui Minahasa, setelah usaha mereka melalui laut tidak berhasil dan ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Riedel Manuel Manoppo dengan kedudukan istana raja di desa Bolaang. Raja Riedel
Manuel Manoppo tidak mau menerima campur tangan pemerintahan oleh Belanda, maka Belanda
melantik Datu Cornelis Manoppo menjadi raja dan mendirikan komalig (istana raja) di Kotobangon
pada tahun 1901. Pada tahun 1904, dilakukan perhitungan penduduk Bolaang Mongondow dan berjumlah
41.417 jiwa.
Pada tahun 1906, melalui kerja sama dan kesepakatan dengan raja Bolaang Mongondow, W.
Dunnebier mengusahakan pembukaan Sekolah Rakyat dengan tiga kelas yang dikelola oleh zending
di beberapa desa; yakni : desa Nanasi, Nonapan, Mariri Lama, Kotobangon, Moyag, Pontodon, Pasi,
Popo Mongondow, Otam, Motoboi Besar, Kopandakan, Poyowa Kecil dan Pobundayan dengan total
murid sebanyak 1.605 orang, sedangkan pengajarnya didatangkan dari Minahasa.
Pada tahun 1937 dibuka di Kotamobagu sebuah sekolah Gubernemen, yaitu Vervolg School
(sekolah sambungan) kelas 4 dan 5 yang menampung lepasan sekolah rakyat 3 tahun.
Ibukota Bolaang Mongondow sebelumnya terletak disalah satu tempat di kaki gunung Sia’ dekat
Popo Mongondow dengan nama Kotabaru. Karena tempat itu kurang strategis sebagai tempat
kedudukan controleur, maka diusahakan pemindahan ke Kotamobagu dan peresmiannya diadakan
pada bulan April 1911 oleh Controleur F. Junius yang bertugas tahun 1910-1915.
Pada tahun 1911 didirikan sebuah rumah sakit di ibukota yang baru Kotamobagu. Rakyat mulai
mengenal pengobatan modern, namun ada juga yang masih mempertahankan dan melestarikan pengobatan
tradisional melalui tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat obat dan sampai sekarang dibudayakan
secara konvensional.
Sejak semula, masyarakat Bolaang Mongondow mengenal tiga macam cara kehidupan bergotong
royong yang masih terpelihara dan dilestarikan terus sampai sekarang ini, yaitu : Pogogutat
(potolu adi’), Tonggolipu’, Posad (mokidulu). Tujuan kehidupan bergotong royong ini sama, namun
cara pelaksanaaannya agak berbeda.
Penduduk pedalaman yang memerlukan garam atau hasil hutan, akan meninggalkan desanya
masuk hutan mencari damar atau ke pesisir pantai memasak garam (modapug) dan mencari ikan.
Dalam mencari rezeki itu, sering mereka tinggal agak lama di pesisir, maka disamping masak garam
mereka juga membuka kebun. Tanah yang mereka tempati itulah yang disebut Totabuan yang dapat
diartikan sebagai tempat mencari nafkah.
Bila ada tamu yang bertandang pada masa kerajaan, biasanya disuguhi sirih pinang, tamu pria
atau wanita terutama orang tua. Sirih pinang diletakkan dalam kabela' (dari kebiasaan ini diciptakan
tari kabela sebagai tari penjemput tamu). Tamu terhormat terutama pejabat di jemput dengan
upacara adat. Tarian Kabela sampai saat ini tetap lestari di bumi Totabuan.
Tarian yang ada di Bolaang Mongondow cukup beragam diantaranya tarian tradisional yang
terdiri dari Tari Tayo, Tari Joke', Tari Mosau, Tari Rongko atau Tari Ragai, Tari Tuitan; juga tarian
kreasi baru seperti Tari Kabela, Tari Kalibombang, Tari Pomamaan, Tari Monugal, Tari Mokoyut, Tari
Kikoyog dan Tari Mokosambe.
Upacara monibi terakhir diadakan pada tahun 1939 di desa Kotobangon (tempat kedudukan
istana raja) dan di desa Matali (tempat pemakaman raja dan keturunannya).
Transmigran ke Bolaang Mongondow pertama kali datang pada tahun 1963 dengan jumlah
1.549 jiwa (349 KK) & ditempatkan di Desa Werdhi Agung. Para transmigran berikutnya ditempatkan
di desa Kembang Mertha (1964), Mopuya (1972/1975), Mopugad (1973/1975), Tumokang
(1971/1972), Sangkub (1981/1982), Onggunai (1983/1984), Torosik (1983/1984) dan Pusian/Serasi
(1992/1993). lengkap
Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, Bolaang Mongondow menjadi bagian wilayah Propinsi
Sulawesi yang berpusat di Makassar, kemudian tahun 1953 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
11 Tahun 1953 Sulawesi Utara dijadikan sebagai daerah otonom tingkat I. Bolaang Mongondow
dipisahkan menjadi daerah otonom tingkat II mulai tanggal 23 Maret 1954, sejak saat itu Bolaang
mongondow resmi menjadi daerah otonom yang berhak mengatur rumah tangganya sendiri
berdasarkan PP No.24 Tahun 1954. Atas dasar itulah, mengapa setiap tanggal 23 Maret seluruh
rakyat Bolaang Mongondow selalu merayakannya sebagai HUT Kabupaten Bolaang Mongondow.
Seiring dengan Nuansa Reformasi dan Otonomi Daerah, telah dilakukan pemekaran wilayah
dengan terbentuknya Kabupaten Bolaang Mongondow Utara melalui Undang-Undang RI No. 10 Tahun
2007 dan Kota Kotamobagu melalui Undang-Undang RI No. 4 Tahun 2007 sebagai hasil pemekaran
dari Kabupaten Bolaang Mongondow.
Tujuan utama pembentukan Kab. Bolmong Utara dan Kota Kotamobagu adalah untuk
memajukan daerah, membangun kesejahteraan rakyat, memudahkan pelayanan, dan memobilisasi
pembangunan bagi terciptanya kesejahteraan serta kemakmuran rakyat totabuan.
ADAT ISTIADAT BOLAANG MOGONDOW
Masyarakat Bolaang Mongondow sebelum pemekaran terdiri dari 4 etnik yaitu :
  1. Etnik Mongondow
  2. Etnik Kaidipang/Mokapok
  3. Etnik Bintauna
  4. Etnik Bolango
Keempat etnik ini memiliki adat dan kebiasaan sendiri-sendiri, pemerintahan sendiri selama berabad-abad, dimana adat kebiasaan tersebut secara turun-temurun dihormati dan dipatuhi. Dengan demikian keepat etnik tersebut merupakan satuan masyarakat adat yang memiliki ciri dan identitas sendiri sebelum kedatangan bangsa Eropa (Spanyol, Portugis dan Belanda) yang menjajah negeri-negeri dan kerajaan-kerajaan di Nusantara termasuk keempat etnik/kerajaan tersebut.
Ciri masyarakat adat tersebut masih sangat kental sampai saat ini dapat dilihat dari berbagai upacara seperti tata cara perkawinan, upacara kematian atau kedukaan, prosesi penjemputan tamu kehormatan, etiket sopan santun, pemberian gelat adat kepada pejabat tinggi negara dan sebagainya.
Sebelum masuknya agama Islam, masyarakat Bolaang Mongondow dan raja-rajanya masih menganut Animisme dan raja-raja selanjutnya menganut agama Kristen Katholik yang dibawa oleh bangsa Eropa (Spanyol dan Portugis) yang menyebarkan agama tersebut sampai di kepulauan Philipina terus menyebar ke selatan, tanah Minahasa, Bolaang Mongondow dan Maluku. Oleh sebab itu raja-raja Bolaang Mongondow setelah kedatangan bangsa Eropa umumnya dinamakan menurut agama Kristen Katholik seperti Fransiscus Manoppo, Salomon Manoppo, Eugenius Manoppo, Christofel Manoppo, Cornelius Manoppo dan lain sebagainya yang akan diuraikan lebih lanjut.
Sebelum kedatangan bangsa Eropa, raja-raja Mongondow bergelar Punu’ (Tuang) dimana tercatat ada 6 (enam) raja bergelar Punu’ mulai dari tahun 1400 – 1650 sebagai berikut:
  1. Punu’ Mokodoludut                1400 – 1460
  2. Punu’ Yayubangkai                 1460 – 1480
  3. Punu’ Damopolii                     1480 – 1510
  4. Punu’ Busisi                            1510 – 1540
  5. Punu’ Mokodompit                 1560 – 1600
  6. Punu’ Tadohe                          1600 – 1650
Punu’ Damopolii beristerikan Putri Minahasa bernama Ganting-ganting adalah seorang Putri dari keluarga Tiwow di Buyungon dengan membayar Yoko’/Tali’ berupa tanah dari sungai Ranoyapo, Lewet sampai dengan muara sungai Poigar seluas 720 Km2. Pembayaran Yoko’ tersebut diketahui oleh Walak Minahasa yang mengetahui persis bahwa Yoko’ tersebut harus menuruti adat Bolaang Mongondow. Selanjutnya di zaman Punu’ Mokodoludut dibuatlah kesepakatan para Bogani di tanah Mongondow bahwa:
  1. Mokodoludut dan keturunannya dari generasi-kegenerasi harus menjadi Raja
  2. Barangsiapa yang menentang Raja akan dikenai kutukan:
    • Butungon (kena kutukan)
    • Rumondi na’ Buing (menjadi hitam seperti arang)
    • Dumarag na’ Kolawag (menjadi kuning seperti kunyit)
    • Yumiow na’ Simuton (larut seperti garam)
    • Kimbuton in Tolog (ditelan arus air)
    • Doroton in Motonyanoy (ditindas oleh Dewata)
    • Raja bergelar Punu’ atau Tuang dan anak-anaknya diberikan gelar bangsawan Abo’ untuk laki-laki dan Boki’ atau Bua’ untuk perempuan.
Ketentuan ini berlaku terus-menerus dan sangat dipatuhi oleh masyarakat Mongondow sampai adanya perubahan oleh Punu’ ke-enam (Punu’ Tadohe) yang membagi masyarakat Bolaang Mongondow atas enam strata, yaitu”
1) Mododatu
2) Kohongian
3) Simpal
4) Nonow
5) Tahig
6) Yobuat
Ditegaskan pula bahwa apabila rakyat memanen padi jagung harus menyerahkan beberapa gantang kepada Raja, tanaman pisang yang pertama berbuah harus diserahkan kepada raja, apabila seseorang rakyat yang kaya meninggal dunia maka sepertiga dari kekayaannya sebelum dibagi kepada keluarga pewaris diserahkan kepada raja. Apabila raja mangkat atau permaisuri, maka seluruh rakyat diwajibkan memakai pakaian hitam, tidak boleh memasang lampu pada malam hari sebelum jam 8 malam dan lain-lain keistimewaan.
II. Sejarah Raja-Raja
Adapun raja-raja Bolaang Mongondow yang bergelar Raja setelah berakhirnya gelar Punu’ adalah :
  • Raja Loloda Mokoagow atau Datu Binangkang 1653 – 1694
Raja ini terkenal agresif dan menyerang pulau Manado Tua sehingga rakyat Manado Tua lari ke Pulau Sangir dan tinggal 52 orang yang sakit-sakitan ditinggalkan kemudian diangkut oleh Gubernur Belanda Padsburg dan dibawa ke Sindulang.
  • Raja Yakobus Manoppo, putra Loloda Mokoagow hasil perkawinan dengan putri Minahasa yang kemudian menjadi Raja Mongondow pada tahun 1694 – 1695.
  • Raja Fransiscus Manoppo 1695 – 1731
  • Raja Salomon 1735 – 1748, Raja ini melindungi orang-orang Minahasa yang lari ke Bolaang Mongondow akibat penindasan seorang Hukum Besar di Minahasa dan menetap di Bolaang dan Mariri. Oleh Residen Manado, penduduk tersebut diminta dipulangkan ke Minahasa tetapi ditolak oleh Raja Salomon. Disamping itu Raja Salomon bertengkar soal perbatasan dengan Raja Kaidipang yang menyebabkan Raja tersebut dipenjarakan oleh Belanda di Ternate kemudian pindah ke Batavia selanjutnya dibuang ke Afrika Selatan (Tanjung Harapan) selama ± 8 tahun. Sepeninggalnya Raja Salomon karena dibuang ke Afrika Selatan maka di Bolaang Mongondow timbul kerusuhan bahkan pembunuhan-pembunuhan politik oleh beberapa keluarga raja yang ingin menjadi raja tetapi mendapat perlawanan yang kuat dari Jogugu Yambat Simon Damopolii yang didukung rakyat mendesak kepada pemerintah Belanda untuk mengembalikan Salomon Manoppo ke Bolaang. Permintaan tersebut dipenuhi dengan janji bahwa bila Salomon hidup. Raja Salomon tiba di Bolaang pada 15 Maret 1756 dan diangkat kembali menjadi raja pada tanggal 10 Agustus 1764.
  • Raja Egenius Manoppo 1764 – 1770 (Raja ini akhirnya menjadi gila dan digantikan oleh raja ke-enam)
  • Raja Christofel Manoppo 1767 – 1770
  • Raja Markus Manoppo 1770 – 1773
  • Raja Manuel manoppo 1779
  • Raja Cornelius Manoppo 1825 – 1829
  • Raja Ismail Cornelis Manoppo 1825 – 1829
  • Raja Yakobus Manuel Manoppo 1833 – 1858 (Raja ini masuk agama Islam)
  • Raja Adreanus Cornelis Manoppo 1858 – 1862
  • Raja Yohanes Manuel Manoppo 1862 (Penggantinya tidak ada selama beberapa tahun hingga diangkat Raja Abraham Sugeha 1886 – 1893)
  • Raja Ridel Manuel Manoppo 1893 – 1905
  • Raja Datu Cornelius Manoppo 1905 – 1928
  • Raja Laurens Cornelius Manoppo 28 Juni 1928
  • Raja Henny Yusuf Cornelius Manoppo 4 September 1947 – Juni 1950
Catatan :
Raja Laurens Cornelius Manoppo di non-aktifkan dan untuk menjalankan pemerintahan diangkat Van Bieren dibantu oleh dua orang pengawas yaitu H.D. Manoppo dan Mokodompit.
III. Asal-Usul Orang Mongondow

Orang Mongondow menurut Wilken dan Y.A.T. Schwars (1867) terdiri dari 5 (lima) suku/Sub etnis, yaitu:
  1. Intau Polian, diperkirakan bermukim di daerah Lolayan (Intau in Tudu Polian)
  2. Intau Buluan, diperkirakan bermukim disekitar Kelurahan Mongondow sekarang ini dan sekitarnya, mengambil nama seorang Bogani Bulu Mondow (Ismail Tolat, 1975).
  3. Intau Lombagin, disekitar Inobonto/muara sungai Ongkag Mongondow sekarang ini dan sekitarnya.
  4. Intau Binangunan, bermukim disekitar lereng gunung Ambang.
  5. Intau Dumoga, sekitar gunung Bumbungon.
IV. Adat Kebiasaan Orang Mongondow
Sampai sekarang ini beberapa bagian Adat Bolaang Mongondow masih dipatuhi dan dihormati masyarakat. Antara lain, ketika mengadakan pesta pernikahan, upacara kematian (Tonggoluan) dan tata cara berpakaian, upacara menjemput pengantin wanita oleh keluarga pengantin pria, penjemputan tamu kehormatan dan pemberian gelar kehormatan.
Upacara adat pernikahan yang dilakukan di desa-desa Bolaang Mongondow pada intinya tetap sama meskipun terdapat perbedaan-perbedaan dalam pelaksanaannya, dimana banyak bagian-bagian yang tidak berlaku lagi.
Upacara perkawinan/pernikahan adat tersebut dalam bentuk tertulis, telah ditulis oleh W. Dunnebier seorang misionaris (Zendeling) asal Belanda yang menelliti daerah ini ± 25 tahun (1905 – 1939) dengan judul asli “Verlopen en Trouwen in Bolaang Mongondow” tahun 1935. Upacara perkawinan ini diterjemahkan oleh B. Ginupit dalam Bahasa Indonesia “Pertunangan dan Perkawinan” yang menceritakan perkawinan seorang pemuda bernama Singkuton anak dari Moonik dan istrinya Angkina dengan seorang perempuan bernama Dayag anak dari Abadi dan istrinya Ibud.
Ringkasnya prosesi perkawinan tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Meminang, (melamar) – moguman don mobuloi
  2. Bila pertunangan diterima, dilanjutkan oleh tokoh-tokoh adat (guhanga) meminta imbalan (yoko’). Pada jaman dahulu yoko’ tersebut bisa berupa barang seperti sebidang tanah berisi tanaman kelapa, (lontad in bango’), rumpun rumbia, ternak terdiri dari sapi, kuda, maupun barang-barang berharga lainnya dan uang.
  3. Guat, berupa pemberian pihak keluarga calon pengantin pria untuk memisahkan (guat) calon pengantin wanita dari ibu dan bapaknya.
  4. Uku’ ukud, pemberian bantuan biaya dalam bentuk uang sesuai kesepakatan antar keluarga.
  5. Taba’ adalah utusan pihak keluarga wanita kepada keluarga pihak pria bahwa seorang pemuda bernama “A” telah meminang seorang wanita dari keluarga bernama “B”.
  6. Mahar, pemberian yang diminta oleh calon pengantin wanita kepada calon pengantin pria (hal ini menurut syariat Islam dalam bentuk cincin atau apapun yang diminta oleh pengantin wanita).
  7. Upacara Pernikahan, pembacaan Ijab Qabul oleh orang tua pihak wanita (semacam penyerahan tanggungjawab memelihara/menjaga pengantin wanita dengan membayar sejumlah uang tunai (Akad Nikah)
  8. Gama’, menjemput pengantin wanita oleh keluarga pengantin pria yang terdiri dari 13 (tigabelas) tahapan sebagai berikut:
1)      Tompangkoi in Gama’ – Persiapan
2)      Lampangan kon tutugan in lanag – melangkah ke tirisan atap.
3)      Lolanan kon tubig – menyeberang sungai.
(ketiga tahap pertama ini dilakukan di rumah pengantin wanita).
4)      Poponikan kon tukad – menaiki tangga rumah
5)      Lampangan kon tonom – melangkah ke pintu rumah
6)      Puat in kaludu’ – membuka kerudung
7)      Pilat ini siripu – melepaskan sepatu
8)      Pilat in paung – menutup payung
9)      Pinogapangan – pendampingan
10)  Pinomama’an – makan sirih pinang
11)  Pinonduya’an – meludah (setelah makan sirih)
12)  Pinogiobawan/pinolimumugan – makan dan berkumur
13)  Pinobuian – pulang/kembali kerumah pengantin wanita
V. Upacara Adat Kematian
Bila seorang anggota keluarga meninggal dunia, maka diadakan upacara adat kematian sebagai berikut:
  1. Pemberitahuan kepada khalayak/masyarakat bahwa ada anggota keluarga/warga kampung yang meninggal dunia dengan memukul gong (golantung) ke seluruh kampung. Di rumah orang yang meninggal dipasang Arkus berupa hiasan dari daun enau muda yang dipasang pada lengkungan sebatang bambu dibelah empat dan dibentuk kerucut masing-masing belahan ditempatkan pada empat sisi yang dipasangi tiang bambu (matubo).
  2. Bila yang meninggal itu suami maka anggota keluarga pihak suami datang dengan barang-barang hantaran boleh juga berupa uang ditaruh di atas piring antik, bersama sisir, bedak, cermin, dipimpin oleh seorang guhanga. Sedangkan istri/janda dari suami yang meninggal duduk disamping persemayaman jenazah (tonggoluan) dan dengan bahasa Mongondow (halus) guhanga mengatakan: “wahai ibu/saudari kali ini anda telah putus hubungan dengan suami bukan karena cerai tetapi atas kehendak Ilahi (bontowon) tetapi masih ada hubungan tanda mata berupa anak-anak dan cucu”. Sesudah itu diserahkan piring antik untuk menampung air mata.
Langkah berikut diserahkan bungkusan berupa uang dan istri/jandanya diajak berjalan ke arah jendela dan guhanga tersebut berkata lagi: “wahai ibu/saudari lihatlah betapa luasnya alam raya di luar sana, mulai saat ini tidak ada lagi halangan bagimu untuk melakukan kegiatan selanjutnya”.
Bagi orang Mongondow yang beragama Islam biasanya setelah pemakaman diadakan pengajian selama 3 (tiga) hari, 7 (tujuh) hari dan sesudah itu tonggoluan 9tempat persemayaman jenazah) dibongkar dan diberi sejenis Itu-itum, monginsingog yang dilakukan oleh seorang Iman sambil membakar kemenyan berkata: “wahai Almarhum, sekalipun engkau telah dimakamkan, kami tetap mengenangmu, namun kita sudah berbeda alam/alam nyata dan alam arwah, Anda pasti melihat kami karena penglihatanmu sangat terang sekarang, tetapi demi kehidupan kami selanjutnya maka janganlah bersedih hati tempat tidurmu kami akan benahi/bongkar karena Anda telah berpindah ke alam gaib, sedangkan kami masih melakukan tugas kehidupan nyata di dunia dan seterusnya”.
Selesai upacara itu yang biasa dilakukan adalah Hataman Qur’an, maka upacara selesai dan para undangan/pelayat pulang ke rumah masing-masing.
VI. Upacara Adat Penjemputan Tamu dan Pemberian Gelar Kehormatan
Apabila ada seorang pembesar negeri berkenan mengunjungi suatu tempat atau desa/kota, maka seluruh kota/desa dipersiapkan sedemikian rupa kebersihan/kerapihan dengan memasang umbul-umbul, arkus disetiap rumah dan matubo di tempat penjemputan.
Ketika saat tamu pembesar negeri itu tiba, diadakan jemputan berupa Tari Perang/Mosau oleh sekelompok penari/penjemput yang bersenjatakan tombak dan perisai yang dikomandani oleh seorang komandan diiringi dengan bunyi tetabuhan (tambur). Pada tempat yang sudah ditentukan, seorang guhanga dan pemangku adat mengucapkan Itu-itum sejenis ucapan selamat datang dan doa. Setelah itu tamu pembesar negeri tersebut dipersilahkan masuk ke dalam rumah dan duduk di tempat yang sudah ditentukan. Bila pembesar negeri itu seorang Kepala Negara, maka akan diberi gelar yang tinggi “Ki Tule Molantud”, “Ki Sinungkudan”, Tonawat dan diberi hadiah berupa Pedang Mongondow yang berlapis emas pada hulu pedang dan sarung pedang (guma’) terbuat dari kayu hitam/ebony yang memakai ikat (tombasi) berupa emas. Biasanya pemberian tersebut diletakkan dalam kotak kaca yang telah disediakan dan untuk “penawar” agar pedang itu tidak membahayakan pemakai kelak, maka Sang Pembesar Negeri harus memberi sekeping uang logam bernilai seratus atau sekarang lima ratus Rupiah kepada pemberi hadiah. Upacara kemudian dilanjutkan dengan penjemputan resmi seremonial.
VII. Kesimpulan
Selama ± 650 tahun Suku Mongondow telah berkali-kali menerapkan ketentuan adat sebagai berikut:
14.  Zaman Pemerintah Mokodoludut, Bogani-bogani Mongondow menyepakati ketentuan bahwa Punu’ Mokodoludut (Tuang in Bolaang Mongondow) diakui sebagai Punu’ (Raja) dan keturunannya dari generasi ke generasi memiliki hak menjadi raja.
Disepakati pula bahwa barang siapa yang melawan/melanggar perintah Raja, akan mendapatkan kutukan (laknat) sebagai berikut:
  1. Butungon (dilaknat/kualat)
  2. Rumondi na’ Buing (menghitam bagai arang)
  3. Dumarag na’ Kolawag (menguning bagai kunyit)
  4. Tumonop na’ Lanag (meresap bagai air tirisan)
  5. Kimbuton in Tolog (ditelan arus)
  6. Doroton in Motonyanoi (ditindas oleh Dewata)
15.  Zaman Pemerintah Punu’ Tadohe (1600 – 1650) Masyarakat Bolaang Mongondow dibagi atas lapisan-lapisan (Stratifikasi) sebagai berikut:
1) Mododatu
2) Kohongian
3) Simpal
4) Nonow
5) Tahig
6) Yobuat
16.  Zaman Raja Yakobus Manuel Manoppo ada kesepakatan di Bolaang Mongondow pada bulan September 1849 dimana diatur status anak/keturunan dari perkawinan campuran antara bangsawan dan non-bangsawan, aturan tentang tata cara bepakaian serta hukuman bagi pelanggar pidana seperti membunuh, mencuri, berzina, dan lain-lain, keseluruhan aturan/kesepakatan itu berjumlah 67 pasal.a
17.  Zaman sekarang ini, sebagian besar hukum adat Bolaang Mongondow telah ditinggalkan orang dan yang tersisa serta masih berlaku adalah adat perkawinan, upacara adat kematian dan penjemputan adat serta pemberian/ penghargaan/penobatan gelar adat bagi pejabat tinggi negara.

Kotamobagu,   05 januari 2011

Rabu, 08 Desember 2010

SEJARAH KOMPUTER & JARINGAN KOMPUTER... ! ! !

SEJARAH KOMPUTER

1. Komputer Generasi Pertama (1946 – 1959)
UNIVAC I. Komputer generasi pertama dikarakteristikan dengan keistimewaan yang sangat mencolok pada ENIAC– tabung hampa udara. Sampai tahun 1950, beberapa komputer lain menggunakan tabung tersebut, setiap komputer memberikan kemajuan yang berarti dalam pengembangan komputer. Pengembangan tersebut termasuk binary aritmetic, random access, dan konsep dari program yang tersimpan.
1951 The U.S. Bureau of Cencus pada tahun 1951 menginstalasi komputer komersial pertama yang bernama Universal Automatic Computer – UNIVAC I. UNIVAC I dikembangkan oleh Mauchly dan Eckert untuk Remington-Rand Corporation.
IBM Memasuki Pasar Komputer
Komputer elektromekanik pertama merupakan hasil dari penelitian yang disponsori IBM. Hasilnya, Mark I, rampung pada tahun 1944 oleh seorang profesor Universitas Harvard, Howard Aiken. Pada saat itu, IBM memonopoli peralatan pemroses data punched-card. Pimpinam IBM tidak merasa bahwa komputer tersebut (UNIVAC I) bisa menggantikan mesin punched-card, untuk itu mereka tidak mau memasuki pasar. Belum sempat UNIVAC I sukses, IBM membuat keputusan baru untuk mengembangkan dan memasuki pasar komputer.
Produk IBM pertama yang di jual di pasaran adalah IBM 701 pada tahun 1953. Hebatnya, IBM 650 diperkenalkan pada tahun berikutnya yang mungkin dengan alasan IBM cukup meraih keuntungan yang besar pada tahun sebelumnya. Untuk menyingkirkan pesaingnya, IBM 650 dibuat supaya bisa meng-upgrade mesin-mesin punched-card yang ada. Itu karena IBM 650 memproses data dengan sebuah cara yang mirip dengan cara tradisional pada mesin punched-card. 

2. Komputer Generasi Kedua (1959 – 1964)
Bagi kebanyakan orang, penemuan transistor berarti semakin praktis. Untuk itu dalam bisnis pemrosesan data, menandakan dimulainya komputer generasi kedua. Transistor berarti semakin berkinerja, lebih diandalkan, dan komputer lebih murah yang menempati sedikit ruang dan menghasilkan sedikit panas.
Biaya seharusnya bisa ditekan. Harga komputer selama generasi pertama, kedua dan sebagian generasi ketiga merupakan bagian penting dari anggaran sebuah perusahaan. Inovasi di pacu dengan persaingan yang menghasilkan penambahan kinerja dan penurunan harga komputer secara besar-besaran.
Karakteristik yang dominan pada komputer generasi kedua:
Transistor
Kompatibilitas yang terbatas pada tiap komputer yang beda pabrik Tidak ada kompatibilitas antar pabrik yang berbeda Adanya bahasa pemrograman low-level.

3. Komputer Generasi Ketiga 
Karakteristik
Beberapa ahli sejarah menganggap peristiwa terpenting dari sejarah komputer terjadi ketika IBM meluncurkan komputer System 360 pada tanggal 7 April 1964. System 360 termasuk ke dalam komputer generasi ketiga. Integrated circuits merupakan teknologi baru dari generasi ini seperti halnya transistor pada generasi kedua.
Masalah-masalah kompatibilitas pada komputer generasi kedua hampir hilang pada komputer generasi ketiga ini. Bagaimanapun juga, komputer generasi ketiga sama sekali berbeda dengan generasi kedua. Perubahannya merupakan ‘revolusioner’, bukan ‘evolusioner’, dan menyebabkan konversi yang besar-besaran untuk ribuan komputer yang ada.
Pada pertengahan 1960, hampir jadi kenyataan bahwa setiap instalasi komputer bisa berkembang dengan cepat. Sebuah karakteristik yang penting pada komputer generasi ketiga ini adalah ‘upward compatibility (kompatibilitas ke atas)’, yang berarti perusahaan bisa membeli komputer dari vendor dan kemudian bila perlu meng-upgrade-nya ke komputer yang lebih canggih tanpa memprogram ulang sistem informasi yang ada.
Komputer generasi ketiga bekerja sangat cepat (pada masanya) sehingga bisa menjalankan satu program secara bersamaan (multiprogramming).
Minicomputer
Permintaan komputer kecil (small-computer) untuk aplikasi bisnis dan ilmu pengetahuan/penelitian sangatlah besar sehingga tidak sedikit pembuat komputer hanya memproduksi small-computer saja. Small-computer ini lebih dikenal sebagai minicomputer. Digital Equipment Corporation (DEC) dan Data General Corporation (DGC) menjadi pemeran utama pertama dalam penjualan dan pembuatan minicomputer ini.

4. Komputer Generasi Keempat
Beberapa vendor mengumumkan “komputer generasi keempat” dan beberapa yang mengumumkan “komputer generasi kelima”. Ini hanyalah strategi pasar saja. Tiga generasi sebelumya dibedakan dengan terobosan teknologi elektronik penting – lampu tabung hampa udara, kemudian transistor dan integrated circuit. Generasi keempat muncul dengan perkembangan yang tidak begitu mencolok, hanya dalam bentuk komputer dan software yang agak maju saja, dan mungkin komputer generasi ini tidak akan seberuntung generasi sebelumnya dalam hal ‘merajai’ pasar dunia sebelum terobosan teknologi baru berikutnya. Inilah sebabnya mengapa beberapa orang sering menyebut generasi ini sebagai generasi 3½.
Micropocessor
Salah satu dari banyaknya kontribusi dalam pemunculan komputer generasi berikutnya adalah microprocessor. Microprocessor terkandung dalam sebuah chip silikon tunggal. Mikroprocessor pertama kali didemonstrasikan oleh Texas Instruments pada tahun 1971. Harganya bisa beberapa dollar saja dan bisa ditemukan pada apapun, dari mesin sampai satelit.
Microcomputer
Merupakan alat pemroses yang kecil, relatif tidak mahal, tetapi berkinerja tinggi. Microprocessor ‘terkandung’ dalam sebuah komputer yang bernama microcomputer. Sedangkan microcomputer memungkinkan pemakaian pada bisnis kecil dan pribadi. Microcomputer juga biasanya disebut personal computer (PC).
Tipe suatu PC ditentukan oleh prosesor-nya (otak/pusat pemrosesan). Prosesor pertama yang digunakan pada PC adalah 8086 dati INTEL yang dipakai pada komputer jenis XT (eXtended Technology) yang disusul dengan processor 8088. Selanjutnya muncul processor 80286 yang digunakan pada PC jenis AT (Advanced Technology). Kinerja AT ?10 – 15 kali lebih cepat dari XT, dan kecepatan turbonya ? 5 – 9 kali kecepatan turbo XT. Selanjutnya muncul processor 80386SX, 80386DX, 80486SX, 80486DX, …dst. Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini.
Perbedaan 80386SX dengan 80386DX hanya terletak pada lebar data bus saja. Sedangkan 80486SX dengan 80486DX berbeda pada disertakannya math-co dan cache memory pada processor.
Nama Pentium di pakai karena seri 80568 sudah dipakai terlebih dahulu oleh AMD dengan seri 805x86-P75. Bedanya Pentium dengan Pentium Pro hanya sebatas kecepatan akses-nya saja. Sedangkan pada Pentium MMX, Pentium II dan Pentium III merupakan penambahan beberapa instruksi baru yang berguna dalam hal multimedia (MMX/ISSE). Pentium Celeron sebenarnya Pentium II juga, hanya saja pada Celeron jumlah cache memory-nya dihilangkan/dikurangi. Hal ini dilakukan karena harga Pentium II sangat mahal dan pengurangan cache memory ini bisa menekan harga sampai setengahnya tanpa mengorbankan kinerja.
Penerapan Komputer Pada Bidang Ilmu Pengetahuan Sebenarnya banyak sekali penerapan komputer pada berbagai bidang, salah satunya adalah dibidang ilmu pengetahuan melalui simulasi komputer.
Pada intinya, tugas yang diemban oleh simulator adalah membantu para ilmuwan dalam pencarian sesuatu yang mustahil atau sulit dilakukan. Salah satu contoh yang diberikan oleh simulasi komputer adalah memecahkan teka-teki medan magnet yang terdapat di planet Neptunus.
Jika di planet tersebut terdapat benda cair, maka daya listrik yang ditimbulkan akan meningkat tinggi. Pertanyaannya: “Apa yang terjadi dengan air tersebut bila dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur yang sangat tinggi?.”
Ini semua dapat dijawab oleh sebuah super komputer yang ada di MaxPlanck Institut di Stuttgart: “Molekul-molekul air dapat berubah bentuk menjadi molekul metal dalam suhu tinggi dan tekanan besar yang dipengaruhi medan magnet tertentu”. Teori ini dikemukakan oleh Parrinello setelah melakukan percobaan selama seminggu penuh. Hasil dari penelitiannya menunjukkan atom air yang berstruktur molekul H2O membuat sebuah hubungan baru dan berubah bentuk ke struktur atom baru.
Setelah berhasil memecahkan teka-teki ilmu kimia, sekarang Michelle Parrinello mulai berpikir ke arah sistem biologi. Ia ingin membuat enzim penolong yang dapat membasmi virus HIV. Bila proyek ini berhasil, maka penyakit AIDS akan dapat disembuhkan. Namun ada teori yang sampai saat ini belum bisa dipecahkan, yaitu Teori Relativitas (Theory of Relativity) yang dikemukakan oleh Albert Einstein pada tahun 1905. Teori ini yang berhubungan dengan ruang dan waktu ini menjelaskan proses kecepatan cahaya (speed of light) yang memungkinkan terjadinya perjalanan antar ruang dan waktu dan memperlambat perputaran waktu.
Teori Relativitas ini nantinya menggambarkan keberadaan lubang hitam (Black hole) di angkasa luar yang tidak dapat ditembus, bahkan oleh cahaya sekalipun.
Beberapa institusi, baik yang berada di Jerman maupun di Amerika dan Italia telah melakukan kerja sama untuk membuat sebuah detektor yang mampu memecahkan teka-teki terbesar dunia ini.

5. Komputer Generasi Kelima
Mendefinisikan generasi kelima menjadi cukup sulit karena tahap ini masih sangat muda. Contohnya iajinatif komputer generais kelima adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke berjudul 2001 : Space Odyssey. HAL menampilakan seluruh fungsi yang diinginkan dari sebuah komputer generasi kelima. Dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence), HAL dapat cukup memiliki nalar untuk melakukan percakapan dengan manusia, menggunakan masukan visual, dan belajar dari pengalaman sendiri.
Walaupun mungkin realisasi HAL9000 masih jauh dari kenyataan, banyak fungsi-fungsi yang dimilikinya sudah terwujud. Beberapa komputer dapat menerima instruksi secara lisan dan mampu meniru nalar manusia. Kemampuan untuk menerjemahkan bahasa asing juga menjadi mungkin. Fasilitas ini tampak sederjana. Namun fasilitas tersebut menjadi jauh lebih rumit dari yang diduga ketika programmer menyadari bahwa pengertian manusia sangat bergantung pada konteks dan pengertian ketimbang sekedar menerjemahkan kata-kata secara langsung. Banyak kemajuan di bidang desain komputer dan teknologi semakin memungkinkan pembuatan generasi kelima. Dan kemajuan rekayasa yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang akan menggantikan model non Neumann. Model non Neumann akan digantikan dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara serempak. Kenajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya dapat mempercepat kecepatan informasi.
Jepang adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek komputer generasi kelima. Lembaga ICOT (Institute for new computer technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya. Banyak kabar yang menyatakan bahwa proyek komputer ini telah gagal, namun beberapa informasi lain bahwa keberhasilan proyek komputer generai kelima ini akan membawa perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia.

SEJARAH JARINGAN KOMPUTER

Sejarah Jaringan Komputer Global/Dunia dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.
Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah, sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @ juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network (Internet).
Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex. Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.
Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, di mana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan IP yang kini kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET. Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan domain name system, yang kini kita kenal dengan DNS. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10.000 lebih.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC (Internet Relay Chat). Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer pada saat itu membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau World Wide Web.
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing (menjelajah).

Membuat ROBOT Sederhana...! ! !


 PENGENALAN TENTANG ROBOT...

Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi serta otomasi industri dimana komputer menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari teknologi itu sendiri membuat integrasi komputer dengan disiplin ilmu lain seperti elektronika, pemrograman dan mekanika tidak bisa dihindari. Munculnya mekatronika dengan wujud robot sebagai bentuk implementasinya mendorong kami mengembangkan robotika sebagai bagian dari dunia pendidikan kita. Kami tampil sebagai yang pertama di Indonesia yang menyediakan dan menyalurkan kegemaran dan pengetahuan robotika serta merancang standar kurikulum bagi pelajar SD, SMP, SMU hingga mahasiswa perguruan tinggi
Sebagai objek pelatihan dan pendidikan, siswa/mahasiswa dituntut aktif, kreatif dan terlibat langsung dalam proses perakitan, pengoperasian, dan mempraktekan latihan-latihan yang tersedia dalam modul. Setiap modul dibuat sesuai tingkat kemampuan siswa. Pengajaran ditingkat SD, lebih pada bermain robot tetapi tetap menjaga unsur pendidikan. Pada tingkat SMU, siswa mulai diberi pengantar pemrograman dan pengenalan teknologi dengan mempelajari struktur pemrograman, perakitan serta bekerja dalam kelompok. Pada tingkat perguruan tinggi, modul mengajak mahasiswa tidak hanya mengerti prinsip dasar robotika dan pemrograman namun juga ditantang untuk memodifikasi program dan konstruksi robot. Pemrograman micro-controller menjadi pilihan dimana mahasiswa diajak untuk belajar pemrograman microcontroller mulai dari yang sangat sederhana mengaktifkan flip-flop hingga menjalankan manipulator robot. Selain itu, pelatihan micro-controller dengan robotics kit memberikan banyak kemungkinan dan sangat bervariasi.
Robotika adalah multidisiplin dengan komputer, elektronika dan mekanika sebagai ilmu dasarnya. Namun begitu tidak terbatas bagi pengajar untuk melibatkan ilmu-ilmu lain seperti biologi dan anatomi. Dengan robotics walker kit, para guru/dosen dapat melibatkan siswanya untuk mengamati gerakan kaki serangga dan mensimulasikannya sebelum diprogram ke robot walking kit (2 kaki, 4 kaki atau 6 kaki).
Belajar pemrograman dengan objek robot membuat proses belajar menjadi lebih menarik dan nyata. Mulai dengan pemrograman Basic hingga ke pemrograman C, siswa secara bertahap belajar pemrograman sehingga pemahaman komputer hanya untuk mengetik dan bermain akan bergeser menjadi pemikiran bahwa komputer telah menjadi bagian dari teknologi sistem kontrol dan akusisi data.
Robotics kit dapat juga digunakan dalam implementasi artificial intelligent (AI), sistem sensor, model sistem otomasi kontrol dan bagi yang sekedar hobi, kit dapat ditambahkan aksesories seperti sensor, kamera, motor, rangkaian elektronika hingga kepengembangan software dan modifikasi kit.


Arm Servo Robot Kit

















Arm servo robot adalah salah satu bentuk manipulator industri dengan geometri anthropomorphic (menyerupai tangan manusia). Kit ini cukup cepat, akurat dan memiliki kepresisian yang cukup baik. Dengan 4 sumbu gerak dan satu gripper sebagai end-effector-nya membuat kit ini sangat tepat untuk pelatihan teknologi kontrol, implementasi elektronika (mekatronika), pemrograman dan otomasi industri. Keempat sumbu gerak itu adalah: base, shoulder, elbow, dan wrist dengan sudut gerak masing-masing 180 derajat. Arm dikontrol oleh PC secara manual atau dengan program baik on-line maupun off-line dan arm dapat pula dikombinasikan dengan arm lain dalam satu kontrol unit sehingga dapat digunakan sebagai alat peraga saat pameran atau model saat perancangan sistem kontrol otomasi. Sebagai objek pelatihan, kit ini juga dapat dikontrol dengan micro-controller sehingga siswa dapat mempraktekan kemampuan pemrogramannya sekaligus mempelajari aspek-aspek penting dalam pengontrolan robotics melalui micro-controller.

Arm Stepper Robot Kit

Sama halnya dengan arm servo kit tetapi berbeda dalam motor penggeraknya. Kit ini menggunakan stepper motor untuk semua joint-nya dan dikontrol menggunakan PC atau basic stamp microcontroller. Teknik pengontrolan motor stepper berbeda dengan servo motor dan pengguna akan dituntun mulai dari prinsip dasar stepper motor hingga pemrograman.
 

Walking Robot Kit


Kit ini adalah rancangan terbaru yang lebih memberikan tantangan kepada pecinta robotics dimana ada 12 servo motor yang harus dikendali dan dikoordinasi hanya untuk sebuah kaki. Gerakan robot sama halnya dengan kaki manusia. Berjalan maju-mundur, putar kanan dan kiri serta gerakan kesamping. Kit belum dilengkapi sensor dan hanya dikontrol langsung dari PC atau micro-controller. Penekanan dilakukan pada sinkronisasi joint dan link dalam satu sistem kontrol. Kit ini diperuntukkan bagi pelatihan lanjut atau bagi pecinta robot yang menginginkan pengetahuan baru dalam koordinasi multiservo motor.

Robot Arm servo



Arm servo robot adalah salah satu bentuk manipulator industri dengan geometri anthropomorphic (menyerupai tangan manusia). Kit ini cukup cepat, akurat dan memiliki kepresisian yang cukup baik. Dengan 4 sumbu gerak dan satu gripper sebagai end-effector-nya membuat kit ini sangat tepat untuk pelatihan teknologi kontrol, implementasi elektronika (mekatronika), pemrograman dan otomasi industri. Keempat sumbu gerak itu adalah: base, shoulder, elbow, dan wrist dengan sudut gerak masing-masing 180 derajat. Arm dikontrol oleh PC secara manual atau dengan program baik on-line maupun off-line dan arm dapat pula dikombinasikan dengan arm lain dalam satu kontrol unit sehingga dapat digunakan sebagai alat peraga saat pameran atau model saat perancangan sistem kontrol otomasi. Sebagai objek pelatihan, kit ini juga dapat dikontrol dengan micro-controller sehingga siswa dapat mempraktekan kemampuan pemrogramannya sekaligus mempelajari aspek-aspek penting dalam pengontrolan robotics melalui micro-controller.

Sabtu, 04 Desember 2010

Seting ROUTER dengan menggunakan LINUX UBUNTU...>>>

    Meng-aktikan root Dengan perintah di bawah ini :
# sudo passwd —enter (masukin pass sekarang, buat pass baru untuk root)
# su — enter (masukin pass root)
seting ip address, gunakan program editing kesayangan anda, disini saya pakai
#nano /etc/network/interface
# This file describes the network interfaces available on your system
# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).
# The loopback network interface
auto lo
iface lo inet loopback
# The primary network interface
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.1.254
netmask 255.255.255.0
network 192.168.1.0
broadcast 192.168.1.255
gateway 192.168..1.1
# dns-* options are implemented by the resolvconf package, if installed
dns-nameservers 202.134.0.155
dns-search smkcokro.kotamobagu.org
auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.0.1
netmask 255.255.255.0
Restart network
root@ubuntu:~# /etc/init.d/networking restart
* Reconfiguring network interfaces… [ OK ]
Lihat hasil dari configurasi ip address dengan perintah
root@ubuntu:~# ifconfig
root@ubuntu:~# ifconfig
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:0c:29:c9:2f:37
inet addr:192.168.1.254 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::20c:29ff:fec9:2f37/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:882 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:314 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:95253 (93.0 KB) TX bytes:36154 (35.3 KB)
Interrupt:17 Base address:0×1400
eth1 Link encap:Ethernet HWaddr 00:0c:29:c9:2f:41
inet addr:192.168.0.1 Bcast:192.168.0.255 Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::20c:29ff:fec9:2f41/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:12 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:4 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:1378 (1.3 KB) TX bytes:328 (328.0 B)
Interrupt:18 Base address:0×1480
lo Link encap:Local Loopback
inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0
inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1
RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0
RX bytes:0 (0.0 B) TX bytes:0 (0.0 B)
test ping ke geteway isp
root@ubuntu:~# ping 192.168.1.1
PING 192.168.1.1 (192.168.1.1) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=1 ttl=64 time=0.655 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=2 ttl=64 time=0.348 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=3 ttl=64 time=0.335 ms
ok.
Lanjut dengan seting DNS
root@ubuntu:~# nano /etc/resolv.conf
nameserver 192.168.1.1 (ganti dengan IP DNS dari ISP)
test ping ke internet, contoh ping ke google
root@ubuntu:~# ping gogole.com
PING gogole.com (64.233.161.104) 56(84) bytes of data.
64 bytes from od-in-f104.google.com (64.233.161.104): icmp_seq=1 ttl=235 time=293 ms
64 bytes from od-in-f104.google.com (64.233.161.104): icmp_seq=2 ttl=235 time=294 ms
Ok,
Update ubuntu
root@ubuntu:~# apt-get update
root@ubuntu:~# apt-get upgrade (akan memakan waktu) tunggu sampai selesai
Dilanjutakan dengan Seting Internet sharing,
Ket configurasi iptables NAT
–> IP ke internet = 192.168.1.254 interfaces (eth0)
–> IP ke LAN = 192.168.0.1 interfaces (eth1),
iptables -A POSTROUTING -j MASQUERADE -t nat -s (iplan) -o (interface ke internet)
iptables -A FORWARD -i (interface ke LAN) -s (ipLAN) -j ACCEPT
echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward (untuk mengaktifkan ip forward)
Dari keterangan diatas bisa kita ambil contoh dari parameter ip address yang kita seting diatas yaitu :
IP ke internet = 192.168.1.254 interfaces eth0
IP ke LAN = 192.168.0.1 interfaces eth1, jadi hasilnya seperti dibawah
iptables -A POSTROUTING -j MASQUERADE -t nat -s 192.168.0.0/24 -o eth0
iptables -A FORWARD -i eth1 -s 192.168.0.0/24 -j ACCEPT
Buka file /etc/rc.local, file ini sama fungsinya dengan autoexec.bat di window, fiel ini akan di jalankan waktu proses starup,
root@ubuntu:~# nano /etc/rc.local
sisipkan baris perintah ip tables diatas di bawah kata exit 0
IP ke internet = 192.168.1.254 interfaces eth0
IP ke LAN = 192.168.0.1 interfaces eth1, jadi hasilnya seperti dibawah
root@ubuntu:~# iptables -A POSTROUTING -j MASQUERADE -t nat -s 192.168.0.0/24 -o eth0
root@ubuntu:~# iptables -A FORWARD -i eth1 -s 192.168.0.0/24 -j ACCEPT
Mengaktifkan ip_forward
root@ubuntu:~# echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
jalankan perintah ini biar ngak perlu restart
root@ubuntu:~# nano /etc/rc.local
Buka file /etc/rc.local, file ini sama fungsinya dengan autoexec.bat di window, fiel ini akan di jalankan waktu proses starup,
root@ubuntu:~# nano /etc/rc.local
sisipkan baris perintah ip tables diatas di bawah kata exit 0
Kemudian ketikan scrip iptables ke file rc.local
Hasilnya jadi seperti di bawah ini….
#!/bin/sh -e
#
# rc.local
#
# This script is executed at the end of each multiuser runlevel.
# Make sure that the script will “exit 0″ on success or any other
# value on error.
#
# In order to enable or disable this script just change the execution
# bits.
#
# By default this script does nothing.
iptables -A POSTROUTING -j MASQUERADE -t nat -s 192.168.0.0/24 -o eth0
iptables -A FORWARD -i eth1 -s 192.168.0.0/24 -j ACCEPT
exit 0
Selanjutnya reboot system computer anda…
Dengan perintah
root@ubuntu:~# reboot

Mau hidup sehat baca ajah di SEneee......!!!!!

Gangguan kesehatan bisa muncul kapan saja, apalagi jika kita lengah terhadap gejala dan penyebabnya. Tanpa kita sadari gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat merupakan faktor penyebab utamanya.
Meskipun ada penyebab lainnya yang tidak bisa dihindari seperti fakor genetik, pencemaran lingkungan.
Agar tetap sehat, ada banyak cara untuk mendapatkannya. Salah satunya, ikuti 7 jurus berikut ini dan dapatkan kualitas hidup yang lebih baik: 

1. Udara bersih, paru-paru pun sehat
Untuk terhindar dari gangguan pernapasan, hiruplah udara yang bersih dan sehat. Caranya ? Tidak perlu repot mencari udara pegungungan, udara pagi pun sangat baik bagi paru-paru Anda. Selain itu hindari pula udara tercemar, seperti asap rokok, asap kendaraan atau debu. Bersihkan rumah dan ruangan kerja secara teratur, termasuk perabot, kipas angin dan AC. 

2. Banyak minum air putih
Air putih adalah yang terbaik dari minuman apapun. Biasakanlah minum air putih 8-10 gelas per hari. Kebiasaan ini akan membantu menjaga kelancaran fungsi ginjal dan saluran kemih. Upayakan untuk minum air hangat di malam hari dan air sejuk (bukan air es) di siang hari. Tambahkan juga sedikit perasan jeruk lemon atau jeruk nipis. Selain baik untuk menyegarkan diri, minuman ini sekaligus membantu mengeluarkan toksin dari dalam tubuh. 

3. Konsumsi menu bergizi dan seimbang
Pilihlah menu dengan gizi yang cukup, seimbang, dan bervariasi. Perbanyak konsumsi sayuran hijau dan buah yang mengandung banyak serat dan zat gizi yang diperlukan tubuh serat. Sebisa mungkin hindari junk food dan makanan olahan, serta kurangi konsumsi garam dan gula. Satu lagi, jangan lupa sarapan pagi! Karena sarapan pagi dapat menunjang aktifitas kita sepanjang hari. 

4. Seimbangkan antara kerja, olahraga dan istirahat
Kerja keras tanpa istirahat sama sekali tidak ada untungnya bagi Anda. Biasakan istirahat teratur 7-8 jam pada malam hari, dan jangan sering begadang atau tidur terlalu malam. Cobalah menggunakan waktu senggang untuk berolahraga ringan atau sekedar melemaskan otot-otot persendian.
Dengan berolahraga 2 - 3 kali per minggu, selama 30 - 45 menit, cukup membuat tubuh bugar dan stamina prima. 

5. Kontrol kerja otak
Otak, seperti halnya tubuh kita, dia juga butuh istirahat. Jangan terlalu memberi beban terlalu banyak, karena otak pun memiliki memori yang terbatas. Lakukan kegiatan di waktu senggang yang membuat otak bekerja lebih santai, misalkan melakukan hobi yang menyenangkan, seperti melukis, membaca novel terbaru atau hanya sekedar mendengarkan musik. 

6. Jalani hidup secara harmonis
Manusia merupakan mikrokosmos yang harus mematuhi alam sebagai makrokosmos jika ia ingin tetap sehat. Lakukan semua itu sebagai upaya pencegahan dengan selalu mengingat nasihat orang bijak untuk “membuat sumur sebelum timbul rasa haus”.
Gunakan akal sehat! Itu kuncinya, jangan mengorbankan hidup dengan menuruti kesenangan diri lewat kebiasaan hidup yang buruk dan beresiko. Misalkan, minum-minuman keras, merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang. Cobalah untuk menjalani hidup secara harmonis, sebisa mungkin perkecil resiko terjadinya stres emosional atau psikis. 

7. Gunakan suplemen gizi
Hanya jika perlu! Tubuh kita memerlukan antioksidan (beta-karoten), vitamin C, vitamin E, dan selenium. Semua zat ini dibutuhkan oleh tubuh untuk meningkatkan vitalitas dan memperpanjang usia harapan hidup. Untuk memperolehnya banyak cara yang bisa dilakukan.
Selain mengkonsumsi makanan segar, bisa juga dengan cara mengkonsumsi suplemen kesehatan yang banyak dijual di pasaran. Sebaiknya, penggunaan suplemen makanan lebih dianjurkan sebagai terapi alternatif saja dengan mengutamakan jenis suplemen makanan yang sudah diteliti dan bermanfaat.